Kata pramuka pastinya udah gak asing lagi di telinga sobat – sobat SMP maupun SMA dan masyarakat. Begitu juga pramuka yang ada di MTs. Darul Hikmah Cimone.
Pembina Pramuka : Ka. Supriyadi
Pengen lebih tau lagi PRAMUKA MTs. Darul Hikmah, dating aja ya.. ke Ruang Ekskul OSIS MTs. Darul Hikmah…. Di tunggu Loh….
PASKIBRA
PASKIBRA’ organisasi berikut ini pasti sudah pada tahu karena setiap hari kemerdekaan kita!! Selalu ada yang namanya PASKIBRA!! So... mari kita lihat susunan kepengurusan PASKIBRA dari kami :
Susunan pengurus Paskibra Sekolah Periode 2009 / 2010
Pelindung : Drs. Pamuji ( Kepala Sekolah )
Pembina : Caryana
Ketua : Imelda
Wakil Ketua : Prastyo
Sekretaris : Siti Munawaroh
Ulwiyatul Hasanah
Bendahara : Neneng Hasanah
Hildawati Eka Rizki
Bidang – bidang
Binlat : Kahfi ZH
Affan Apandi
Kespas : Novi Restiyani
Ibrohim
Pampas : Sumela Marlina
Aditya Paksi
Humas : Siti Khodijah
Nb : Data akan segera di lengkapi.
Itulah susunan kepengurusan PASKIBRA MTs. Darul Hikmah
MARAWIS
Nah Ekskul yang terakhir di MTs. Darul Hikmah yaitu Marawis…
Kepemimpinan adalah merupakan masalah senteral dalam kepengurusan suatu
organisasi. Maju mundurnya suatu organisasi, mati hidupnya organisasi, tumbuh
kembang organisasi, senang tidaknya bekerja dalam suatu organisasi serta tercapai
tidaknya tujuan organisasi sebagian ditentukan oleh tepat tidaknya kepemimpinan yang
diterapkan dalam organisasi yang bersangkutan. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa
pemimpin hanya dapat menjalankan kepemimpinannya sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai sebagian besar pekerjaan dilakukan oleh anggotanya,tetapi yang dikenal adalah
pemimpin itu sendiri.
Pada pembahasan materi kepemimpinan ini dibatasi oleh kepemimpinan khas Indonesia
yang sesuai dengan Dasar Negara, Palsafah serta pandangan hidup bangsanya.
B. Sikap Dasar Kepemimpinan
1. Pengertian Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan atau Leadership berasal dari kata dasar “pimpin” yang artinya bimbing atau tuntun, atau dalam kata kerja “memimpin” yaitu membimbing atau menuntun. Sedangkan kepemimpinan (menunjukkan kata sifat) adalah perilaku seseorang yang dibentuk oleh gabungan karakter positif seorang pemimpin. Ada sifatsifat yang melekat dan karenanya ia lebih bersifat Universal sebab didalamnya menyangkut parameter nilai (standar value). Determinasi kepemimpinan menurut Kartini Kartono meliputi 3 faktor, yaitu (1)
faktor orang/pribadi (2) faktor posisi (3) factor situasi.
Jadi pemimpin adalah orang yang memiliki kelebihan sehingga dia mempunyai kekuasaan dan kewibawaan untuk menggerakkan, mengerahkan, dan membimbing bawahan. Dalam pengertian lebih luas Pemimpin adalah seseorang yang memimpin dengan jalan emprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, menunjukkan,
mengorganisir dan mengontrol usaha orang lain atau melalui prestise kekuasaan.
Menurut Paul Mersey dan Kenenth M. Blanchard, 1982 Kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam usaha mencapai tujuan dalam
situasi tertentu.
Dari berbagai pendapat pada dasarnya Kepemimpinan mempunyai dua hal yang
dominan, yaitu mempengaruhi dan saling pengaruh. Mempengaruhi mengandung
kesan searah sedangkan saling pengaruh mengandung makna timbal balik. Karena
berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar
bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan bagaimana pemimpin mempengaruhi bawahan/anggota bias bermacammacam,
antara lain dengan memberikan gambaran masa depan yang lebih baik,
memberi perintah, memberi imbalan, melimpahkan wewenang, memberi
penghargaan, memberi kedudukan, membujuk, mengajak, memberi kesempatan
berperan, memberi motivasi, memberikan arah, mendorong kemajuan, menciptakan
perubahan, memberikan ancaman, hukuman dll.
C. Teori Kepemimpinan
Faktor-faktor yang terdapat dalam kepemimpinan dengan pendekatan :
1. Pendekatan Bakat
Teori ini memandang bahwa pemimpin dianugerahi bakat untuk yang membedakan
mereka dari orang kebanyakan dan menurut Ordway Tead : “Seseorang Pemimpin
harus memiliki sepuluh syarat yang berkenan dengan” :
1. Kekuatan fisik dan susunan syaraf
2. Penghayatan terhadap arah dan tujuan
3. Antusiasme
4. Integritas
5. Keahlian teknis
6. Kemampuan memutuskan
7. Keramah tamahan
8. Intelegensia
9. Keterampilan mengajar
10. Kepercayaan
Hunt lebih mempersempit lagi bahwa yang berhasil menjadi pemimpin umumnya
mereka yang mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
1. Mempunyai intelegensia diatas rata-rata
2. Sehat
3. Berasal dari golongan menengah atau atas
4. Mempunyai keinginan yang kuat
5. Seringkali anak pertama atau anak laki-laki pertama
Teori ini dalam kenyataannya tidak berhasil menemukan seperangkat bakat yang
menjamin berhasilnya kepemimpinan dan dalam kenyataannya tidak semua bakat
yang diharapkan.
2. Pendekatan Situasional
Teori ini berkeyakinan, bahwa situasi tertentulah yang melahirkan pemimpin.
Menurut Murphy : 1941, bahwa pemimpin dilahirkan oleh situasi darurat atau gawat.
Dalam situasi demikian muncul seorang yang mempunyai kemampuan membaca
situasi dan berhasil mengatasinya maka lahirlah seorang pemimpin.
3. Pendekatan Bakat dan Situasional
Pendekatan bakat gagal menemukan perangkat bakat yang menjamin keberhasilan
pemimpin. Sebaliknya pendekatan situasional terlalu meremehkan bakat walaupun
hasil penelitian menunjukkan adanya bakat dan keberhasilan memimpin. Oleh karena
itu para teoritisi berpendapat bahwa pemimpin adalah suatu proses yang melibatkan
pemimpin, anak buah dan situasi.
D. Azas Kepemimpinan
Sikap dasar dan Prinsip bagi seorang pemimpin adalah :
a. Konsisten dan Konsekwen dalam menghayati dan mengamalkan Pancasila.
b. Mengayomi, suka memberi perlindungan atau memberi teguh sehingga pengikutnya
selalu merasa aman dan tentram dalam perlindungannya.
Disamping sikap dasar diatas, para pemimpin organisasi di Indonesia perlu
mengembangkan sifat-sifat tertentu, yaitu :
a. Adil
b. Arif bijaksana
c. Penuh prakarsa/inisiatf
d. Percaya diri
e. Penuh daya pikat
f. Ulet
g. Mudah mengambil keputusan
h. Jujur
i. Berani mawas diri
j. Komunikatif
Karena latar belakang budaya, agama dan heterogenitas masyarakat in donesia yang khas,
secara operasional kepemimpinan organisasi di Indonesia harus berpegang pada 11 azas
kepemimpinan sebagai norma, yaitu :
1. Taqwa; percaya pada Tuhan Yang Maha Esa
a. Ing Ngarso Sung Tulodo ; didepan memberi teladan
b. Ing Madya Mangun Karso ; ditengah membangun kemampuan, tekad dan
prakarsa.
c. Tutwuri Handayani ; dibelakang memberi dorongan, penggerak, pengarah.
d. Waspada Urwowiseso ; senantiasa waspada, sanggup mengawasi dan berani
memberikan koreksi.
e. Ambeg Paramarta ; harus mampu menentukan segala sesuatu dengan tepat dan
menentukan prioritas.
f. Prasojo ; senan tiasa bersahaja, sederhana dan tidak berlebihan.
g. Setyo ; selalu setia, loyal terhadap organisasi.
h. Geminastiti ; hemat dan cermat.
i. Beloka ; jujur, terbuka dan berani bertanggung jawab.
j. Legowe ; ikhlas, bersedia dan rela.
E. Teknik kepemimpinan
a. Teknik pematangan / penyiapan pengikut
1. Teknik penerangan (memberikan keterangan yang jelas faktual untuk
meyakinkan kepada pengikut sesuai dengan kemauan pemimpin ).
2. Teknik propaganda berusaha memaksakan kehendak atau keinginan pemimpin
yang kadang-kadang bagi pengikut tidak ada pilihan lain.
b. Teknik Human Relations
Teknik ini merupakan proses pemberian dorongan agar orang mau bergerak, yang
dapat dijadikan motif, yaitu pemenuhan physis dan kebutuhan psikologis.
c. Teknik menjadi tauladan
Teknik pemberian contoh yang mewujudkan dalam dua aspek, yaitu aspek negatif
dalam bentuk larangan dan aspek positif dalam bentuk anjuran atau keharusan.
d. Teknik persuasi ( mengajak dengan lunak).
e. Teknik pemberian perintah
Teknik menyuruh orang yang diberi peritah dengan ketentuan power dan kekuasaan.
f. Teknik penggunaan system komunikasi yang cocok.
Teknik ini harus mempertimbangkan kondisi penerimaan informasi ( yang diajak
komunikasi ).
g. Teknik penyedian Fasilitas-fasilitas
Kepada sekelompok orang yang sudah siap untuk mengikuti ajakan sipemimpin,
maka orang-orang itu harus diberi fasilitas, atau kemudahan-kemudahan.
F. Fungsi Kepemimpinan
Fungsi kepemimpinan organisasi sebagai salah satu fungsi management, kepemimpinan
menjadi, mencakup beberapa tugas, dan kewajiban organisasi diantaranya :
a. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dalam rangka menjalankan kekuasaan organisasi. (Chester
Barrnat )
b. Motivasi
Motivasi diperlukan untuk kebutuhan psikologis, keamanan, kebutuhan social,
prestise, mempertinggi kemampuan (Abraham Maslow ).
c. Visi
“ Tragedi terbesar dalam diri seorang manusia adalah bila menjadi penglihatan tetapi
tidak mempunyai visi.
KEPEMIMPINAN UMUM
Yang dimaksud dengan tipologi kepemimpinan dalah bagaimana pemimpin menjalankan
tugasnya, misalnya gaya apa yang digunakan dalam merencanakan, merumuskan,
menyampaikan perintah, atau ajakan kepada yang diperintah.
Penggolongan gaya kepemimpinan :
1. Gaya Kepemimpinan Otokratis ( terpusat pada pemimpin /direktif )
Gaya ini ditandai dengan banyaknya petunjuk yang dating dari pemimpin (penonjolan
pada pemberian perintah ).
2. Gaya Kepemimpinan Birokratis
Ditandai dengan keketatan pelaksanaan prosedur yang berlaku pada pemimpin dan anak
buahnya atua memimpin berdasarkan peraturan.
3. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya ini terpusat pada anak buah, kepemimpinan dengan kesederajatan, kepemimpinan
konsultatif atau parsitipatif (terjadi komunikasi dua arah ) dan keputusan diambil secara
bersama.
4. Gaya Kepemimpinan Bebas
Pemimpin melimpahkan sepenuhnya kepada anak buahnya dalam menentukan tujuan
serta cara dipilih untuk mencapai tujuan itu. Peranan pemimpin hanyalah menyediakan
keterangan dan hubungan dengan pihak luar.
KESIMPULAN
Dengan memperhatikan definisi dan deskripsi yang ada maka pada umumnya kepemimpinan
diartikan sebagai kemampuan dan kesanggupan menggerakan orang-orang untuk bekerja dan
mengarahkannya pada tujuan yang telah ditetapkan.
Pemimpin dan kepemimpinannya perlu menumbuhkan sifat dasar dan sifat-sifat tertentu yang
sesuai dengan keadaan/kondisi Indonesia yang sedang membangun sesuai dengan tujuan dan cita-cita nasional.
Para pemimpin organisasi diera reformasi dihadapkan kepada multi tantangan akibat
kesalahan-kesalahan masa lalu. Untuk para pemimpin organisasi sekarang dituntut memiliki
moralitas, integritas kepemimpinan professional kompetitif dan daya saing tinggi.
Retorika artinya seni berbicara atau keterampilan berbicara, yakni ilmu yang
mempelajari cara mengatur kata-kata supaya timbul kesan menarik bagi pihak lain.
2. Tujuan : a. Knowladge transfer, yaitu untuk mentransfer ilmu pengetahuan b. Mision Transfer, yaitu untuk mentransfer misi atau suatu tujuan c. Korektif, yaitu untuk membela kebenaran d. Instruktif, yaitu memdidik orang yang tidak dapat mencapai logika e. Sugestif, yaitu memberi saran dapat menguasai lawan dan situasi f. Devensif, yaitu sebagai alat pertahanan mental
3. Retorika dalam Komunikasi Formal a. Sistem Persiapan : Menggunakan konsep, teks atau naskah Menentukan inti atau garis besar yang akan dibicarakan Menghapal konsep secara persis Tampil secara spontan
b. Tekhnik dalam Tampil : Penataan busana Pengaturan mimik muka atau ekspresi Olah vokal Pengaturan intonasi Aksentuasi Strategi psikologis masa : tidak menggurui, tidak menyudutkan pihak lain, tidak menyombongkan diri.
c. Kerangka Materi Pembukaan : Apersepsi Isi : pokok atau inti pembicaraan Penutup : Penajaman atau pengkerucutan d. Materi yang Menarik Simpel Berbobot Dapat dimengerti Aktual Bernuansa baru
e. Pemahaman Objek Sasaran dan Kondisi Kelompok khusus Klompok umum/heterogen
B. Protokoler 1. Pengertian Protokoler adalah pengaturan tata cara, upacara,gelar kegiatan dan aneka jenis perlengkapan serta penataan tempat dan dekorasi, yang diolah atau disusun secara tertib.
2. Tujuan a. Agar tujuan kegiatan dapat tercapai secara jelas b. Agar proses kegiatan dapat menarik c. Agar proses kegiatan berjalan hidmat dan terhormat d. Agar suatu keiatan dapat berkesan e. Agar isi dan kulit kegiatan dapat berpadu secara harmonis
3. Landasan Dasar a. TAP MPR b. Kepres c. Perda TK I d. Perda TK II e. Sistem Religi f. Sistem budaya nasional g. Sistem budaya daerah
4. Jenis Istilah Latihan Protokoler a. Pembawa acara b. MC c. Presenter d. Moderator
5. Syarat Protokoler a. Sehat jasmani dan rohani b. Memiliki keterampilan retorika c. Berilmu pengetahuan luas d. Memiliki kemampuan berkomunikasi e. Disiplin f. Dapat mengambil keputusan dengan cepat g. Memiliki tim kerja h. Supel dan fleksibel i. Tegas j. Bertanggung jawab k. Bermental tenag l. Jujur dasn dapat dipercaya m. Dll. Seperti syarat seorang pemimpin
6. Jenis kegiatan a. Ceremonial/Formal b. Kegiatan Inti 7. Bahan Pembahasan Untuk pengembangan proses, langkah-langkah dalam problematika keprotokoleran, akan disajikan langsung dalam session dialog